Senin, 30 Mei 2011

Duka Pelantun Sajak

Aku berduka
Betapa suasana hati -bak labirin- bisa membuatku melahirkan sejuta karya.
Sudah hampir tiga bulan tangan ini vakum merajut huruf-huruf membentuk paragraf cantik.
Kedua bola mata dan daun telinga tak gesit lagi menangkap teka-teki kehidupan
Saat sapa pagi begitu lembut, saat gerimis membelai bumi, saat sang bulan menjemput sang surya.
Ketika sahabat menyuguhkan senyumnya, ketika ibu menuangkan kasihnya di hati, ketika cinta menghampiri lalu pergi tanpa meneteskan embun beningnya.
Semuanya serasa menguap begitu saja, dibawa kabur oleh merdunya angin.