Rabu, 24 Juli 2013

Cerita Magang

12 Ramadhan 1343 H..

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan Semesta  Alam, yang telah mempertemukan saya dengan bulan istimewa di antara bulan lainnya, Ramadhan.  Siang bolong di hari ke 12 Ramdhan 1434 Hijriah.

Satu keputusan. Keputusan bulat sudah saya ambil untuk  mengambil magang di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah selama tiga minggu. Awalnya sempat ada ragu menggelayut, banyak pertimbangan, karena masa liburan kali ini bertepatan dengan Ramadhan. Bersama enam teman sekelas, Inggar, Rahma, Alvi, Embun, Risna, Anugrah, dan si kawan, Morlan.  Dan ternyata setelah hari pertama masuk, praktik kerja ini benar-benar memberikan warna berbeda di musim puasa  saat ini.

Mengapa magang ? Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, kalau pada awalnya saya sempat bimbang untuk mengambil magang. Satu pertimbangan yang membuat hati ini mau mundur magang adalah magang bakal  mengganggu konsentrasi ibadah di bulan penuh rahmatNya. Beginilah saya, orang yang terlalu hati-hati. :l Namun ada satu  alasan kuat yang menjadikan diri ini maju untuk mengambil magang , sederhana saja karena saya ingin mengenal dunia kerja khususnya dunia para pustakawan di instansi pemerintahan. Alasan lainnya yaitu karena saya ingin membelenggu diri ini dari rasa malas-malasan, bahasa kerennya agar liburan tetap produktif :D.

Pekan pertama. Saya dan teman-teman mulai magang hari Selasa, 16 Juli 2013. Layaknya para senior (para PNS) setiap pagi kami harus ikut berbaris di halaman kantor untuk mengikuti apel pagi. Kami berbaris di barisan ujung kanan bersama peserta PKL lainnya. Selesai apel kami bersiap kerja di  bidang yang telah ditentukan.  Awal yang menyenangkan, karena pekan pertama ini saya ditempatkan di bagian pelestarian buku. Sudah bisa dibayangkan kalau magang di bagian  in, artinya saya bakal senang-senang, bekerja seperti bermain kertangkes, memotong kertas, menggunting, melipat, mengelem,.. Dan benar saja, hari pertama masuk saya, Rahma, dan, Inggar langsung kerja ototer, alias kerja pakai otot (ini istilah dari Bu Nana).  Tugas pertama saya yaitu mengganti kover buku yang rusak. Di lain hari Kami diberi kesempatan membuat buku secara manual, dengan menjahit enam puluh halaman. Akhirnya hari Jumatpun tiba, yaitu hari terakhir magang di bagian pelestarian buku. Sebagai kenang-kenangan,  saya diberi kenang-kenangan berupa buku -hard kover-. Betapa bangganya bisa menghasilkan satu karya dari tangan sendiri.  Allah is the best lah pokoknya !! 

Inikah Semarangku ? Satu nikmat yang saya daptkan dengan menggikuti magang ini adalah saya bisa merasakan hawa pagi kota Semarang. Ada satu rindu menyelip, ternyata hampir tiga tahun ini nggak merasakan perjalan pagi di dalam kota Semarang. Hari pertama magang saya berngkat pukul tujuh. Ada satu fakta yang membuat saya tercengang, tidak percaya. Inikah Semarangku dengan macet yang mengular ?  Mulai dari jalan Fatmawati depan RSUD Semarang, jalanan salak, dan yang paling parah adalah macet sepanjang jalan Kedungmundu disambung  hingga jalanan Mrican. Macet kali ini benar-benar menguji saya. Berangkat dnegan persaan tenang seketika berubah jadi kemrungsung gegara takut talat. Dan mau nggak mau sayapun harus menambah kecepatan motor agar sampai di kantor awal waktu. Unbelievable, Semarang memang bukan Jakarta namun kenyataan yang ada menggambarkan jikalau Semarang  ingin menyusul  Jakarta. 




Jumat, 05 Juli 2013

Pertama

Ingin menepi sebentar dari hiruk pikuk keramaian dumay. Terus mencari satu sudut, ingin hati sejenak saja bisa meletakkan bongkahan material yang membebani. Sudah kali ke berapa ini berimigasi ke sudut lain. Run ! Semoga satu ruang ini bisa menjadi tempat setiaku dalam berbagi apa yang apa aku bisa bagi. Tanpa sejuta kali berpikir untuk memulai mengetik. Karena yakinlah, tak ada menulis yang tidak bermanfaat. :)