Rabu, 18 September 2013

Di antara Dua Pilihan

[HelloSkripsi 1]

Waktu Duha kemarin Senin beberapa sms di inbox hp udah antri buat dibaca. Secepat kilat baca sms pertama, ternyata berita duka datang dari seorang teman. Seketika juga mata mengerut, karena potongan sms yang saya baca mengabarkan kalau mbak Berlian telah berpulang. Yang bener nih ? Lalu saya baca ulang jarkom dari awal, Ya Rabb, ceroboh memang! yang meninggal bukan Mbak Berlian melainkan ayahnya. Akhirnya teman sekelas ramai mempersiapkan layat ke Kudus Senin kemarin.

Masih di hari yang sama. Beralih ke sms lain datang dari Komting. Siang itu juga kami harus mengumpulkan tugas seminar, membuat catatan praproposal. Hari Senin yang saya kira sebagai hari penuh ketenangan berubah 360 derajat. Semua masalah serasa menumpuk di batok kepala. Saya mematung. "Emang ada tugas ya ?" Dengan polosnya batin saya bertanya. Panas  kemarin sempurna sudah menjadikan tubuh mendidih. Memikirkan persiapan layat dan tugas seminar yang 100 % belum tersentuh. Namun angin segar seketika datang sebelum mobil melaju ke rumah Mbak Berlian, Kudus. Sekejap angin segar berhembus menjadikan badan terasa ringan setelah urusan sewa mobil dan tugas seminar tuntas. Iya Tuntas, karena kami sekelas sepakat untuk mengumpulkan tugas esok hari saja. Rasanya lega masih ada waktu untuk menunaikan tugas *calon skripsiku kelak.

Keesokan paginya renacana kemarin tuk menyusun tugas seminar gagal total. Badan yang menanggung beban lelah meminta waktu lebih untuk  tidur [bagun kesiangan]. Parahnya lagi si komting  sudah berdiri di depan rumah, siap menagih tugas. Jam menunjukkan pukul 7.55 dan 40 menit lagi tugas harus sudah terkumpul di kampus. Lha ini saya malah santai kaya di pantai. Saya persilakan komting duduk di ruang tamu  dan menunggu kertas di hadapan saya terisi, minimal terisi judul, latar belakang dan tujuan, itu aja. Benar adanya, mengerjakan sesuatu diwaktu singkat memang nggak masksimal tapi dilain sisi waktu yang pendek itu cukup menggertak untuk memulai pekerjaan. Dalam hitungan sepuluh menit judul yang masih bertebaran tetiba mengerucut menjadi dua judul. Alhasil satu tugas sederhana tersaji di kertas. Alhamdulillaah, senyum lega deh. ^__^

Inikah rasanya mahasiswa tingkat akhir ?
Dan untuk saat ini saya berada di antara dua pilihan. Dua buah judul yang mampu menyita pikiran saya dari urusan lain. Yang mampu mengkhusukkan diri ini, menerjemahkan masalah menjadi bahan penelitian, saat menyetrika baju. Pilihan judul pertama, yang saya pikir lebih sederhana, lebih nyata terlihat permasalahannya dan insyallaah ada manfaat bagi instansi tempat penelitian berada namun belum tersampaikan ke dosen. Lalu judul kedua, sebuah tema yang gw banget, muncul dari masalah kecil yang bikin geregetan, tapi  ternyata  cukup rumit untuk dilakukan dan sudah tersaji di seminar pertama. Sungguh. Masalah judul nggak untuk main-main.Krena judul adalah langkah pertama untuk menuju gerbang skripsi.

Pagi ini, saat saya menumphkan segelas kegelisahan ini, saya mencoba mengendorkan pikiran. Tak ingin perkara judul menjadi satu beban kehidupan, yang bisa melalaikan amanah lain.

Tetap  jalani semua ini dengan penuh kesungguhan, dengan irama  yang anggun…