Sejak detik itu, saya jadi paham. bahwa modal menikah tak sekedar
rasa ingin dan niat yang kuat. Lagi dan lagi saya membenarkan entah keberapa
kali, pengalaman adalah guru paling baik. Dengar dan baca baik-baik. Ini
pengelaman dari seorang ukhti. Nasihat yang diberikan tak perlu dituturkan,
baik bukan ?
"Jika kau bersiap melangkah bersamanya, tak cukup engkau
bermodal rasa ingin dan niat yang kuat. Iringi rasa ingin dan niatmu itu dengan
ikhityar. DENGAR ! Ikhtiyar !! Ikhtiyar dalam bentuk apapun dan
sekecil apapun. Karena langkah pertama ikhtiyarmu itulah yang bisa membawamu ke
gerbang pernikahan. Setelah ratusan pijakan atau bahkan ribuan pijakan kakimu,
akhirnya engkau sampai, bertemu dengannya, dan tentu atas ijinNya
pula."
Sederhana saja. Bayangkan saat bocah cilik sedang ingin membeli
balon. Ia meminta pada ibunya. Saat ibu berkata tidak ia meminta sampai
merengek. Bahkan sampai manangis tersedu, hingga sang ibu luluh hatinya dan
membilkannya seikat balon. Itu contoh kecil saja, saat si bocah ingin memiliki
balon. Lihat cara ikhtiyar si Bocah, mulai dari meminta baik-baik pada ibunya,
merengek, menangis tersedu, hingga akhirnya seikat balon sampai ke genggaman
tangannya.
karena menikah adalah perbuatan yang mulia, maka berusahalah dengan
cara-cara yang mulia pula untuk sampai kepadanya.
so,
prepare your self !
start it now !
yakin dan ingatlah selalu, lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik !