Kemarin, sekilas membaca
sebuah quote menggelitik di tumblr seseorang, yang katanya ada end dalam
fri(end). Agak mikir juga sih, apa iya ada akhir dalam ikatan
pertemanan? Heleh.. hehehe
Aku langsung membatin,
mungkinkah ini yang sedang kita alami? Aku baru mengenalmu dalam usia bulanan. Belum
samapai ukuran setengah tahun. Kita berdiskusi ala kita, kamu bercerita aku
menyimak. Hehe. Sebenarnya lebih sering dirimu yang panjang bercerita ketimbang
aku yang cuma menanggapi dengan emote, kata-kata patah semacam hmm.., oh..,
lalu.. Walaupun begitu di sini aku malah banyak dapat untungnya dari apa yang
kamu ceritakan, dari bagaimana kamu menyikapi kehidupan. Tapi sangat disayangkan, semenjak akhir
September suramu menghilang.Suaramu menghilang di sini dan entah muncul di ruang
sebelah mana. Sempet nyesek rasanya kok tetiba jadi gini. Mencoba cari banyak
kemungkinan atas hilangmu dari peredaran dunia maya. Mungkin, salah satunya karena
kamu benar-benar harus membabat habis tugas-tugas negaramu, seperti yang kamu
bilang waktu itu kalau tiga bulan ke depan kamu bakal sibuk.
Kemarin-kemarin aku sedikit bersusah payah membangun pemahaman ini dengan baik. Tak ada yang perlu disesali
memang jika obrolan harus dicukupkan sampai
episode ini. Aku bersyukur bisa sebentar mengenalmu... mas.
“Karena, Allah mempertemukan
untuk satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan..”
“Ketika mengenal lawan kenis
bukan berarti melulu dia adalah yang spesial..”
“ini aku yang harus banyak
belajar. Ketika prasangka terbang bersama imaji, terbang terlalu tinggi, hiks.”