Rabu, 30 September 2015

Acak




Menyelesaikan hari  terkahir di bulan September beserta pernak-perniknya.
Menjadi petugas perpustakaan semestinya kudu open (bahas inggris) lan open (bahasa jawa).  

Open yang pertama adalah  open  dalam bahasa Inggris yang berarti terbuka. Terbuka hatinya, Terbuka pikirannya, terbuka tangannnya, dan terbuka telinganya.Dengan terbuka hatinya maka kondisi fisik lesu masih bisa ditompang dengan hati yang kokoh. Minimal masih bisa bekerja dengan berdoa. Dengan terbuka pikirannya maka kondisi perpustakaan seadanya maka besok-besok akan menjadi lebih berada, aamiin In syaa Allah. Dengan terbuka tangannya maka dia bisa menggapai buku-buku untuk siap diracik. Dan dengan terbuka telinganya maka dia bisa menangkap dengan fokus suara-suara di luar demi kebaikan perpustakaan.
 
Open yang kedua (bahasa jawa) berati ngopeni alias memlihara, merawat. Bekerja di sini nggak cuma ngopeni buku dan segala perniknya karna yang terpenting adalah ngopeni diri sendiri agar terus mau ngopeni dan ngopeni para mereka yang kebanyakan adalah anak-anak. Dan rasanya ngopeni semua itu nggak gampang. 

Harus lebih sabar, lebih teliti, lebih telaten lagi..  


Rindu



Rindu itu, ada yang merindu dan ada yang dirindu
Rindu itu, ada yang patut dirindukan dan tak selayaknya dirindukan.
Rindu itu, kepada yang tak tertangkap oleh mata juga tak tertangkap oleh hati. Tapi bisa jadi
Rindu itu, kepada yang terlihat oleh mata dan terlihat oleh hati.
Rindu itu, datang tanpa permisi
Rindu itu, pulang tanpa sory
Andai aku bisa menjumpaimu, mengenggammu,  
Please datanglah di saat hatiku lapang, biar aku bisa menerimamu dengan senang..
Please pulanglah di saat hatiku lapang, biar aku bisa mengantarmu dengan tanang..

Senin, 28 September 2015

Acak



Malam-malam pernah membatin. Ingin sekali menulis dari yang terdalam. Seperti bintang-bintang yang khusyuk menikmati malam. Iya, suatu nanti. 

Menulis dari hati, menulis dengan tinta kejujuran, menulis dengan energi kesungguhan. Bukan sekedar menuliskan kata-kata sebagai penghias kertas. Bukan hanya menuliskan kalimat-kalimat yang mempercantik halaman. 

Selasa, 22 September 2015

Senin, 21 September 2015

Gugur Satu Tumbuh Seribu




ketika jatuh berati saatnyat bangkit.
ketika lalai berati saatnya mengingat
ketika bermalas berati saatnya giat
ketika air mata berlinang berati saatnya senyum mengembang
ketika hati tersaya berati saatnya menjahit luka 
ketika tak ada harapan berati saatnya berharap sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya
ketika lelah bersemayam berati saatnya rehat kemudian melangkah maju
ketika dunia terasa tuli, buta, bisu, atas teriakan berati saatnya mendengar, menatap, mendengarnya sepenuh hati
dan ketika satu keindahan hidup gugur berati saatnya (meyakinkan dalam diri) kelak tumbuh seribu kebahagian mengantar sukses

menggebu-gebu, 24 September 2010, 11:49, waktu Semarang.