Hati
perempuan itu luasnya, seperti lautan, luas sekali. Kalau ingin mencoba memahaminya
berarti menyelamlah. Menyelam seluas itu? Iya, seluas dan sedalam lautan biru. Bakal capek, bakal butuh energi ekstra.
Kalau memang ingin memahaminya maka menyelamlah di hatinya dengan “cara”. Pahamilah ia dengan pemahaman yang baik. Karena menyelam yang menggunkan cara akan memandu kita untuk menikmati kedalaman lautan. Menyelam dengan cara akan menuntun kita untuk memahai perasaan perempuan. Karena melihat keindahan laut tak
sekedar memandang hamparan permukaannya saja. Menangkap keindahan laut ialah beserta isinya, ikan-ikan, terumbu karang,
bahkan relief-relief di dasar laut, Palung misalnya.
Aku yang perempuan saja masih saja
belum bisa mengerti dan memahami hati perempuan-perempuan terdekat. Ombak
adalah egoku. Pernah aku mampu manarik ombakku ke lautan agar tak menghempas
bersama deretan ombak lain. Tapi apa daya, ketika ombakku sudah sampai pada ujung
daratan, maka sengaja kulepas ombakku.Kubiarkan ombakku menyapu pasir-pasir pantai. Menabrak
tebing-tebing pantai. Membasahi kaki-kaki manusia. Biar sesekali aku merasa
lega. Terhempas semuanya.
Maaf sist, kemarin sengaja aku sedikit peduli dan banyak acuh.
Maaf sist, kemarin sengaja aku sedikit peduli dan banyak acuh.
15102015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar