Kamis, 10 Oktober 2013

Mister

Di sini saya memanggilnya Mister.

Kali pertama bertemu dengan beliau  waktu kuliah Temu Balik Informasi  Cetak semester tiga.  Yup ! Beliau memang dosen baru saat itu di jurusan  Ilmu Perpustakaan. Sebelum perkuliahan mulai, saya dan teman sekelas sempat hebring alias heboh banget. Kenapa sampe heboh kedatengan dosen baru? Karena sebelumnya sudah tersiar kabar kalau ada dosen ILPUS baru yang keren abiez, baru lulus magister ilmu informasi di Australia, dan katanya sih masih muda, belum menginjak kepala tiga, itu kabar dari gosip yang beredar sih.. Dan nyatanya memang benar. Persepsi saya sebelum melihat sosok beliau ternyata nggak meleset jauh. Sosok yang  memang masih kelihatan layaknya mahasiswa dan style berpakainnya itu lhoo, like it banget lah. :D

Satu hal yang unik dari Mister saat mengajar ialah jalan-jalan di kelas pakai kursi dosen. Maksudnya ?  ya itu, pas menjelaskan materi terkadang Mister dengan gayanya yang khas menghapiri mahasiswa, menanyai mahasiswa dengan tetap duduk di kursi yang ditumpangi dari depan kelas. Hehe kebayang kan ? Saya yang waktu itu masih aneh lihat tingkah beliau, di kelas cuma mbatin dan terus memperhatikan gaya yang bener-bener khas tersebut. Mungkin gegara kebiasaan itu jugalah yang menjadikan beliau dekat dengan mahasiswa. Sampai-sampai  mendapat predikat dosen yang akrab dengan anak didiknya..

Nggak cuma unik, tapi beliau bisa menjadi guru sejati, yang sepatutnya memang untuk digugu lan ditiru peserta didiknya. Gaya mengajarnya yang nggak menggurui dan santai menjadikan kami, khususnya saya, bisa menerima materi baik-baik. Selain itu beliau juga mempush kami agar berani ngomong, karena seperti yang kita tahu sekarang ini nggak ada profesi yang nggak membutuhkan skill berbicara. Setiap mengajar beliau selalu memberikan kesempatan tuk berbicara mahasiswanya. Seperti saat ada presentasi, jika ada mahasiswa yang sudah bertanya maka beliau akan melemparkan kesempatan ke mahasiswa lain tuk bertanya atau sekedar mengutarakan pendapatnya. Kebiasaan itu beliau terapkan bukan lain karena ingin anak didiknya berani  bicara di depan umum. Thank you Mister, :)

Waktu terus berjalan. Hampir setiap semester saya diajar oleh beliau, mulai dari TBIC, TBIE, Perencanaan dan Desain Perpustakaan, sampai mata kuliah Manajemen Informasi di semester lalu. Namun kebahagiaan tiga tahun belajar bersama beliau terguyur gerimis akan rasa sedih. Kenapa sedih? Kabar bahagia yang agaknya juga menjadi kesedihan datang dari teman karena ternyata tahun ini juga, beliau harus melanjutkan studi Doktoralnya, di Australia. Rasanya kurang mantap kalau nggak dapet info dari beliaunya, maka saya tanyakan kabar itu langsung ke Mister. Yup, jawaban beliau ternyata sama seperti kabar yang beredar di jurusan. Tiga tahun ternyata terasa singkat tuk belajar bersama dengannya. Butuh waktu berhari-hari tuk bisa menerima kabar baik itu. Terutama saya dan hefi, anak didiknya, yang melankolis, yang mungkin bisa dikatakan mempunyai hubungan baik dengan beliau. Waktu itu memang masih berat menerima kenyataan kalau mulai semester tujuh beliau sudah tidak aktif mengajar tuk mempersipakan studi S3nya. Apalagi sebenarnya ada harapan kelak saat skripsi beliaulah yang menjadi dosen pembimbing, bukan lain karena tema yang ingin saya angkat adalah dunia Temu Balik Informasi.

Tuntutlah Ilmu Walau Sampai ke Negeri Kanguru. Itulah pesan tersirat yang sebenarnya ingin neliau sampaikan. Alhamdulillah, saat ini beliau dan keluarga sudah berada di Brisbane. Kini saya mengerti. Seharusnya saya bangga dan bersyukur memiliki dosen seperti beliau.  Dosen Ilmu Perpustakaan yang bisa melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, Sosok muda yang penuh semangat tuk terus menuntut ilmu yang kelak akan menjadi pejuang literasi informasi di negeri ini.

Add caption

Terima kasih Pak Heri, untuk semua ilmu, pengalaman, dan semangat yang telah diberi.  Semoga lancar menempuh studi di benua tetangga.

Salam Hangat Semangat dari Cah2 Ilpus di Semarang :)

8 komentar:

  1. sedih bercampur bahagia,, hehehe :D

    BalasHapus
  2. Awalnya saya juga sedih meninggalkan kalian angk 2010, karena pinginnya melihat kalian selesai dulu baru saya berangkat studi (Itu yang saya lakukan saat saya mendapat kabar diterima di QUT tahun 2012 kemarin. Saya undur setahun dg bbrp pertimbangan diantaranya ingin selesai dulu dengan angk 2009) Tapi apa daya waktu tidak mengijinkan, saya harus segera berangkat :)

    Eniwe busway, saya bangga pernah belajar bersama kalian. Meski ditempat yg berbeda tapi saat ini kita melakukan hal yang sama: tetap belajar. Ini yang menjadikan kita pribadi2 yang membuat kita bangga akan diri kita sendiri. Dan sekarang saya pingin lihat masing2 kalian melakukan yang terbaik untuk penelitian yang akan kalian lakukan.

    Keep in touch!

    BalasHapus
  3. Saya termasuk orang yang paling beruntung dipertemukan dengan sosok "mister" yang satu ini. Menjadi mahasiswa bimbinganya adalah satu bagian yang tak terlupakan dalam diri saya Nur. Mister membantu saya berproses, mendekati setiap target yang saya tentukan.

    Soal penelitian, tetep semangat Nur. Siapapun pembimbingnya yang penting dijalani. Masalah diterima po gak, masalah revisi po gak, itu urusan dosen. urusan kita mengerjakan dan menikmati setiap prosesnya. Cemunguuudh adiiikk.... #plaaakkk...!

    BalasHapus
  4. mbaca kalimat terrakirmu mbak "pejuang literasi informasi" jadi inget proposalku. :D semoga kita2 disini bisa mengikuti jejak pak heri. tetap semangat menuntut ilmu sampai kapanpun itu. :)

    BalasHapus
  5. Nuru, kamu berhasil--minjem lagunya Peterpan--"mengatakannya dengan indah" :')

    Jadi bernostalgia masa-masa awal kedatangan Pak Heri .... Dan sekarang beliau sudah pergi saja, kembali ke pelukan--eh maksudnya, negeri--kanguru. :')

    Memang sepertinya angkatan kita sangat tidak merelakan kepergian Pak Heri ... apalagi udah diajar dari semester 3 sampai 6. Tapi yah, terkadang merelakan itu harus dilakukan, demi kebaikan beliau .... Dan yang dapat kita lakukan di sini adalah melambaikan tangan sambil tersenyum lebar dan berseru sepenuh hati, "Semoga sukses, Pak! Thanks for everything!"

    Beliau pergi untuk kembali. :)



    Terima kasih untuk tulisannya, Nuru. Aku senang kamu nulis blog lagi~

    BalasHapus
  6. beliau adalah teman terbaik saya,, motivator terbaik,,guru terbaik, sahabat terbaik,,

    BalasHapus
  7. Beliau adalah sahabat terbaik saya, motivator terbaik, guru terbaik ...

    BalasHapus