diambil dari google images |
Singkat
cerita, separuh pagi dalam tiga hari ini aku tak bisa mengahbiskan waktu untuk
bermimpi nyayak. Berharap bisa bertemu Nambe yang entah sedang mengendarai
keretanya dari mana ke mana. Atau mengulang sedetik saja anggunnya pertemuan
pertama di depan loket stasiun siang itu. Ingat, ini cuma bermimpi.
Singkat
cerita, saat kedua bola mata ini masih menyala terang, aku selalu teringat saat
aku pernah bisa menyukuri nikmat kantuk. Selembut rasa yang ditupkan ke kedua
bola mata, lalu raga ini bisa sejenak melepas lelah atau bisa merasakan
asyiknya menjadi aktris dalam drama mimpi yang disutradaraiNya.
Singkat
cerita, aku yang sedang gundah gulana ini kian terkapar, kala malam bergaun
hitam indah tak mampu merayuku jatuh ke ranjang beraroma pagi segar.
Singkat
cerita, akhirnya aku baik-baik meminta kepada Allah tuk merapatkan kedua
jendela mataku hingga aku bisa memluk malam. Lalu aku bisa bersahabat dengan
pagi, memberikan salam rindu untuk sang fajar, bersimpuh mensyukuri
indahnya memulai hari kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar